EMPATPAGI.COM- Tahun 80 akhir sampai 2000 awal jadi golden age buat industri mobil jepang. Masyarakat dunia lagi hype banget sama mobil-mobil macem NSX, GT-R, RX-7, Supra, dll.
Ada 1 mobil yang biasa-biasa aja, cuman sebuah Corolla yang saat itu adalah line up paling bawahnya Toyota, namanya AE86.
Apa spesialnya Corolla tua ini?
Pertama Corolla datang ke Indonesia
Mulai dari sejarahnya, tahun 70an Toyota mulai memperkenalkan Corolla sebagai mobil yang terjangkau untuk berbagai kalangan masyarakat. Corolla pertama yg masuk Indonesia adalah generasi kedua (E20) terkenal dengan sebutan Corbet (Corolla Betawi). Lalu, Lompat ke generasi ke-4, Corolla ini adalah salah satu yang paling legendaris di Indonesia, sekarang pun mungkin harganya lebih mahal dr LCGC, namanya Corolla DX.
Lahirnya sang Legenda!
Sampai tahun 80an awal Toyota mulai ngubah konfigurasi Corolla jd FWD karena lebih efisien dan ga butuh cost banyak buat produksi. Akhirnya pada generasi ke-5 (1983) lahir Corolla GL sebagai Corolla FWD pertama di indonesia. Nah, kalo kalian sadar GL ini mirip bgt sama model Corolla lainnya yaitu AE86 (yang Levin tapi).
Ceritanya Toyota tetep mau ngebangun Corolla dengan konfigurasi RWD, tapi disini mereka pakai platform yang berbeda dari FWD, dari ide Toyota itu lah AE86 lahir. Perbedaan Levin dan Trueno ada pada lampu pop-up yg digunakan AE86. Kode bodi AE86 adalah E80 (bagian dari generasi ke-5 Corolla), dan 6 adalah model keenam dari generasi ini. AE86 terbagi menjadi dua tipe, yaitu 3-Liftback dan 2-Coupe.
Kenapa 86 Begitu Sempurna?
Kode A pada AE86 adalah mesin legendaris yang memacu AE86, 4A-GE. Ini merupakan salah satu mesin terbaik yang pernah ada di balik kap mesin Toyota. Inline 4 berkapasitas 1.600cc menyuplai tenaga sebesar 128 Hp pada AE86. Selain itu mesin ini ringan banget! karena pakai kombinasi beberapa aluminium.
Bobot AE86 juga sangat ringan, bobotnya hanya 993kg, Toyota juga membuat weight distribution pada AE86 dengan rasio 50-50 membuat mobil ini begitu aerodinamis. Karena itu AE86 banyak digunakan dalam ajang kejuaran dari mulai balap touring (menang BTC 2 kali) hingga balap rally.
Drifting dan AE86
Ada 1 ajang balap yang bikin AE86 sangat melegenda, yaitu Drifting! Bobot ringan AE86 dengan handling yang baik membuat mobil ini sangat cocok untuk Touge di Jepang. Jadi, ada orang bernama Fujiw—eh bukan, Keiichi Tsuchiya. Pas itu dia ga punya modal buat balapan resmi akhirnya Keiichi cuman latihan turun gunung pake setiap hari pake AE86.
Waktu itu lagi jamannya balapan touge di Jepang, di balapan itu Keiichi gapernah kalah dan akhirnya banyak orang yang terpukau sm kemampuannya. Gak lama Keiichi Tsuchiya dapat sponsor buat balapan resmi, lewat itu Keiichi mendapat julukan “dori-kin”dan berhasil ngenalin olahraga drifting ke seluruh dunia. Saat di trek Keiichi juga menang terus sampe dia bilang “kalo gue menang terus ntar orang pada bosen nontonin gue.”Dari Keiichi Tsuchiya ini lah Initial D ngambil inspirasi, akhirnya baik olahraga drifting ataupun AE86 semakin terkenal ke seluruh penjuru dunia berkat Initial D dan Fujiwara Takumi. Bahkan orag yang ga tau tentang mobil sekalipun kenal sama Panda Trueno.
Toyota Pernah Menghidupkan Kembali Sang Legenda, Namun….
Sampai di penghujung cerita Toyota suntik mati AE86 di tahun 87, AE86 ini gapernah ada perubahan resmi dari pertama rilis sampai suntik mati. Di 2009 Toyota dan Subaru mencoba kembali menciptakan sang legenda hidup untuk yang kedua kalinya lewat mobil konsep Toyota FT-86. Akhirnya Toyota bikin GT86 bersama dg Subaru BRZ. Seperti nenek moyangnya, GT86 ga cepat, namun sangat ringan dan memiliki handling yang baik.
Yg menarik gt86 menggunakan konfigurasi mesin Boxer (Flat). Yah soalnya Toyota kerjasama sm Subaru, haha. Dari situ banyak yg kecewa karena Toyota ga mendevelop mobil itu sendiri, tapi tak jarang juga yang tetap mengapresiasi Toyota untuk menghidupkan kembali sang Legenda.
Tapi yah tetep aja GT86 adalah surat cinta untuk AE86, ini melambangkan kecintaan masyarakat yang ingin melihat 86 kembali mengaspal di jalan raya.
