EMPATPAGI.COM- Di antara berbagai macam tarian dari seluruh Indonesia termasuk dalam kategori tari saman yang sangat menarik. Keunikan dari tari saman terletak pada kohesi gerakan yang menakjubkan. Para penari bergerak serempak mengikuti alunan musik harmoni. Gerakan tertib seakan digerakkan oleh satu tubuh, terus menari serempak, mengikuti nyanyian yang dinamis. Menarik kan? Tak ada salahnya dengan tarian saman yang memikat hati para pecinta tari. Tidak hanya dari Indonesia, tapi juga dari luar negeri. Jadi, mari selami lebih dalam tarian unik ini.
Sejarah pertama tarian saman

Mengapa tarian ini disebut Saman? Disebut Tari Saman karena diciptakan oleh seorang ulama bernama Syekh Saman Aceh sekitar abad XIV M, dari Dataran Tinggi Tengah. Awalnya tarian ini adalah permainan rakyat yang disebut Pok Ane. Namun kemudian ditambah dengan iringan syair yang berisi puji-pujian kepada Allah SWT, dan diiringi dengan perpaduan tepuk tangan para penari. Saat itu, tari saman menjadi salah satu media dakwah.
Awalnya, tarian saman hanya dibawakan untuk acara-acara tertentu, terutama pada saat perayaan maulid Nabi Muhammad SAW atau peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW. Biasanya, tari saman ditampilkan di bawah Meunasah (sejenis panggung surau). Namun saat ini tari Saman juga mengalami perkembangan hingga penggunaannya semakin sering. Sekarang tari saman dapat diklasifikasikan sebagai hiburan / pertunjukan, karena pertunjukan tari tidak terikat oleh waktu, peristiwa atau upacara tertentu. Tari Saman dapat ditampilkan di setiap kesempatan yang ada di keramaian dan kemeriahan seperti pesta ulang tahun, pernikahan atau perayaan lainnya. Untuk tempatnya, Tari Saman biasanya dibawakan di rumah, di lapangan, dan ada juga yang menggunakan panggung.
Tari Saman biasanya dibawakan oleh seorang pemimpin yang biasa dipanggil Syekh. Saman Dancer dan Syekh harus bisa bekerja sama dengan baik untuk menciptakan gerakan yang kompak dan harmonis.
Baca: Sains: Fakta Tentang Donor Darah, Golongan Darah, dan Bagaimana Cara Menentukannya!
Arti dan Fungsi
Tari Saman digunakan sebagai media dakwah. Saman Sebelum memulai, seorang tokoh adat tampil mewakili masyarakat setempat. Pemimpin adat memberikan nasehat yang berguna untuk pemain dan penonton. Puisi yang dibacakan dalam saman juga berisi nasehat, tip dan dakwah. Namun dewasa ini, fungsi tari saman mengalami pergeseran. Tarian ini lebih sering digunakan sebagai media hiburan pada pesta, hajatan, dan acara lainnya.
Lagu-lagu Tarian Saman

Di Saman, ada 5 lagu berbeda:
1. Rengum, dikenal sebagai pembukaan atau pembukaan saman (yaitu setelah pidato pembukaan yang sebelumnya dilakukan keketar). Ini adalah tiruan dari suara Rengum. Maka ujung-ujungnya langsung disambung menyatu dengan kalimat-kalimat yang terdapat di dalamnya, termasuk berupa pujian kepada seseorang yang diumpamakan, bisa dengan benda, atau dengan tumbuhan lain.
2. Nada, yaitu rattle yang segera diikuti oleh semua penari.
3. Redet, yaitu lagu pendek dengan suara pendek yang dibawakan oleh penari di tengah-tengah tarian.
4. Syek, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara melengking yang panjang, biasanya sebagai tanda adanya perubahan gerak.
5. Saur, yaitu lagu yang diulang-ulang oleh semua penari setelah dibawakan oleh seorang penari tunggal.
Gerakan-gerakan Tarian Saman

Tari saman menggunakan dua unsur gerak yang merupakan unsur dasar dalam tari saman: tepuk tangan dan tepuk dada. Diduga, ketika Islam menyebar, syekh saman mempelajari tari Melayu Kuno, kemudian membawanya kembali melalui gerakan-gerakannya, diiringi ayat-ayat dakwah untuk kenyamanan dakwah Islam. Dalam konteks kekinian, tari merupakan ritual keagamaan yang masih digunakan sebagai media penyampaian pesan dakwah melalui pentas.
Tari Saman merupakan salah satu tarian yang cukup unik, karena hanya menampilkan tepuk tangan dan gerakan lainnya seperti gemetar, kirep, lingang, surang-filter (semua gerakan dalam bahasa gayo). Selain itu, ada 2 baris orang bernyanyi sambil bertepuk tangan dan semua penari harus menari selaras dengan Tari Saman. Dalam Tari Saman biasanya temponya semakin cepat sehingga Tari Saman semakin menarik.
Penari Saman

Secara umum Tari Saman dimainkan oleh puluhan atau puluhan pria. tetapi jumlahnya harus ganjil. Namun pada perkembangan selanjutnya, tarian ini juga dimainkan oleh para wanita. Pendapat lain mengatakan tarian ini ditarikan kurang dari 10 orang, dengan rincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi isyarat saat bernyanyi. Namun perkembangan di era modern menuntut suatu tarian akan lebih hidup jika ditarikan oleh jumlah penari yang lebih banyak. Di sinilah syekh berperan. Dia harus mengatur gerakan dan menyanyikan himne Saman.